TENTANG HOMESCHOOL
Apakah
kedua orangtua yang bekerja bisa menjadi keluarga homeschooling?
Jawaban : Sebenarnya masalahnya bukan apakah orangtua bekerja atau tidak; tetapi pertanyaannya
adalah berapa banyak waktu yang siap diberikan oleh orangtua kepada keluarga, dan terutama untuk terlibat
langsung dalam pendidikan anak-anaknya. Dari banyaknya waktu yang siap diberikan kepada anak-anaknya,
orangtua harus menetapkan prioritas, pengaturan waktu, dan pembagian tanggung jawab di antara suami dan
istri.
Anak-anak homeschool seperti
hidup dalam “rumah-kaca tanpa hama dan polusi”. Bagaimana mereka bisa disiapkan
menghadapi dunia nyata atau dunia
normal?
Jawaban : Anak-anak yang bergaul dengan ayah, ibu, dan lingkungan ayah
ibunya, sebenarnya sudah hidup di dunia nyata sejak kecil. Mereka melihat bagaimana ayahnya melakukan
pekerjaannya dan bergaul dengan rekan kerjanya, dan menghadapi dan menyelesaikan masalahnya; melihat
bagaimana ibunya membagi waktu antara menjadi istri, menjadi ibu rumah tangga dan menjadi pengelola di
rumah; atau bahkan melihat ibunya menjalankan bisnis di rumah. Mereka juga melihat bagaimana perselisihan
yang ada di rumah tangga bisa diselesaikan. Dibandingkan anak-anak yang hanya ada di sekolah hampir separuh
waktunya, dan hanya melihat ayah dan ibunya sebelum mereka tidur atau sebentar saja di pagi hari: tentu saja
anak homeschool lebih siap menghadapi dunia nyata yang sebenarnya.
Apakah
anak-anak homeschool bersekolah di rumah hanya dengan ayah dan ibunya, bagaimana
mereka bisa bergaul dengan orang lain, apalagi dengan teman-teman
sebayanya?
Jawaban : Apabila
masalahnya mengenai pergaulan, maka sebelum anak-anak bergaul dengan teman sebayanya, sebagai orangtua kita
harus bertanya apakah
anak saya siap untuk menjadi seorang individu yang mempunyai percaya diri tanpa merasa dibandingkan
dengan temannya; memiliki empati dan membantu
temannya tanpa mudah untuk dipermainkan emosinya; menjadi panutan karena tutur kata dan budi pekerti
yang baik. Kemampuan dan kualitas bersosialisasi
ini tidak didapatkan dari manapun kecuali apabila diajarkan dan dididik di rumah, untuk
anak homeschool dan yang bukan.
Saya dan suami tidak punya latar belakang sekolah pendidikan, bagaimana kami bisa menjamin keberhasilan pendidikan anak-anak kami?
Jawaban : Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, memberikan maksud dan tujuan pendidikan, dan mengatakan : “Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya”. Di era dimana semua informasi dan pengetahuan bisa diperoleh dengan mudah, hal yg penting yang harus dilakukan oleh orangtua bukanlah memberikan pengetahuan, tetapi mengajarkan budi pekerti, akhlak, karakter yang kepribadian sebagai manusia yang beradab. Pengajaran ini hanya bisa dilakukan oleh orangtua di rumah, melalui contoh dan teladan.
Saya dan suami tidak punya kesabaran mengajar anak, terutama kalau mereka tidak taat dan selalu memberontak, bagaimana caranya?
Jawaban : Proses mendidik anak harus dimulai dengan aturan yang jelas, pengawasan yang keras, dan disiplin yang konsisten. Anak-anak harus tahu bahwa aturan ditetapkan oleh Ayah, dan Ibu harus sepakat serta menjalankan aturan yang sudah ditetapkan oleh Ayah dan Ibu harus saling membantu mengajarkan serta melatih anak- anak supaya mereka menghargai aturan melalui ketaatan. Salah satu aturan penting supaya anak-anak dapat menghargai aturan dan menghormati Ayah adalah memberi perintah kepada anak-anak untuk tidak memberontak (menangis dan berteriak) dan tidak mengeluarkan kata-kata kasar kepada ayah dan ibu, di saat Ayah dan Ibu membantu mengajar dan melatih mereka. Terapkanlah Efesus 6: 1-3 “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.”. Hanya dengan mengajar anak-anak untuk menghormati dan taat kepada Ayah dan Ibu, maka mereka bisa menghormati dan taat kepada Tuhan.
Apakah saya harus menghomeschool anak-anak saya supaya anak saya bisa menjadi genius atau paling tidak lebih pandai dari teman2 seumurnya?
Jawaban : Apabila fokus keberhasilan anak-anak kita adalah untuk mencapai standar tertentu, sebaiknya kita bertanya apakah kita sudah mengenal anak-anak kita, bukan hanya secara akademis, tetapi secara emosi dan spiritualnya. Sebelum kita memakai kata “lebih baik” maka kita harus berhati-hati dengan standar yang kita pakai. Secara sederhana kita bisa pakai analogi dari ciptaan Tuhan yang lain. Tentu saja singa tidak bisa dikatakan bodoh hanya karena dia tidak bisa berenang seperti ikan paus, atau mengasihani ikan paus karena tidak bisa menang berlomba lari kencang dibandingkan singa, atau membuat kancil kelihatan bodoh karena tidak bisa mengalahkan elang yang bisa terbang tinggi. Homeschool adalah pilihan orangtua untuk mengenal anak-anak mereka menjadi yang terbaik seperti apa yang dikehendaki Penciptanya, bukan untuk ditandingkan dengan yang lain; tapi menjadi berkat untuk orang lain.
Mengapa semua anak harus di homeschool, padahal hanya anak tertentu saja yang mempunyai kebutuhan khusus atau mempunyai masalah?
Jawaban : Orangtua yang memutuskan untuk menjadi homeschooler percaya bahwa setiap anak memiliki keunikan, potensi, dan kelemahan yang harus dilengkapi, diasah, ditajamkan, dan disempurnakan oleh adik atau kakaknya, termasuk oleh ayah dan ibunya. Apabila setiap anggota keluarga memisahkan diri atau dipisahkan untuk mencari padanan dan persaingan di tempat lain; maka keluarga tidak bisa melihat keunikan, kelemahan, dan potensi yang sesungguhnya dari setiap anggota keluarga. Semakin besar orangtua homeschooler melihat kebutuhan khusus anak tertentu, justru mereka akan semakin memperkuat unit keluarga yang siap untuk terlibat untuk saling melengkapi dan diperlengkapi.
Apakah saya harus homeschool anak-anak saya supaya anak saya bisa menjadi beragama (religious), suka berdoa, membaca Alkitab, dan taat kepada orangtua?
Jawaban : Seharusnya tujuan beragama bukan menjadikan anak-anak menaati apa saja yang diinginkan orangtuanya, atau menjadi lebih bermoral daripada orang lain. Pada saat fokus beragama ditujukan kepada ketaatan kepada keinginan orangtua dan membandingkan dengan standar baik, benar, dan bermoral berdasarkan standar atau doktrin tertentu, maka kita melupakan bahwa agama adalah untuk mengamalkan dua hukum utama yaitu “mengasihi Tuhan, Allah dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri” (Matius 22:37-39), atau fokus kepada Tuhan dan kepada sesama manusia.
Apabila kami melakukan homeschool anak-anak di rumah, mungkinkah anak-anak kami masuk ke sekolah formal atau pindah ke sekolah lain dalam jenjang tertentu?
Jawaban : Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional memberikan kemudahan bagi anak-anak homeschool untuk pindah ke sekolah formal atau sekolah lain selama anak-anak mempunyai Nomor Induk Siswa Nasional. Akan tetapi akan lebih mudah apabila anak-anak homeschool sudah mengikuti program Kesetaraan dan lulus ujian Paket A, setara Sekolah Dasar, Paket B, setara Sekolah Menengah Pertama atau Paket C, setara Sekolah Menengah Atas.
Apakah anak homeschool bisa bersaing untuk diterima di universitas yang terbaik di Indonesia atau di negara-negara lain?
Jawaban : Seharusnya keluarga homeschool adalah keluarga yang paling yakin bahwa sesuai dengan potensi, bakat, dan talenta anak-anak yang sudah mereka pantau dari kecil, orangtua homeschool mulai menyiapkan rancang bangun, persiapan, disiplin, dan mereka laksanakan melalui target-target tahunan, bulanan, mingguan, dan harian untuk masing-masing anak-anak, sehingga mereka siap untuk menghadapi pelatihan dan disiplin yang diterapkan, sampai akhirnya mereka diterima di universitas, di pekerjaan, atau profesi yang dituju, tidak seperti orangtua lain yang mempercayakan proses itu kepada institusi pendidikan lain.
TENTANG SEMI-HOMESCHOOL VICKERY
Apa yang dimaksud dengan semi-homeschool VCA?
Jawaban : Semi-homechool VCA dipilih oleh keluarga homeschool untuk berkomunitas dengan keluarga homeschool lainnya untuk memberikan dukungan moral kepada sesama keluarga homeschool dan saling belajar dari keluarga yang sudah lebih berpengalaman menjalankan homeschool dengan standar pelajaran karakter, kurikulum, dan kegiatan yang ditetapkan oleh komunitas, dan dalam 3 hari anak-anak keluarga homeschool bisa belajar bersosialisasi dan menolong anak-anak yang lebih kecil dan menghargai pertolongan dari anak-anak yang lebih besar.
Anak-anak yang lebih kecil juga dapat belajar menghargai pertolongan dari kakak-kakaknya yang lebih besar. Di dalam komunitas semi-homeschool VCA kami juga mengajarkan bagaimana mereka harus taat dan menghormati otoritas yaitu guru dan staff VCA, serta menghargai dan berterima kasih kepada orang-orang yang Tuhan tetapkan menjadi otoritas dan pelindung mereka.
Apakah VCA terkait dengan denominasi terntentu dan apakah keluarga homeschool dari agama lain bisa menjadi anggota komunitas VCA dan mendaftarkan anak-anaknya ke VCA?
Jawaban : VCA adalah komunitas yang menerima semua orangtua homeschool dari berbagai denominasi, dari berbagai agama, kepercayaan dan latar belakang etnis dan budaya, selama orangtua homeschool tidak menentang visi VCA dan berkomitmen kepada visi VCA, setuju dan menjalankan misi dan tanggung jawab orangtua sebagaimana ditetapkan oleh VCA.
Kalau VCA hanya mewajibkan anak-anak dan memperbolehkan mendampingi anak-anak selama 3 hari, apa yang harus dilakukan oleh orangtua dan anak-anak di hari tidak bersekolah?
Jawaban : Pasti pertanyaan ini ditanyakan oleh keluarga yang belum mengerti apa itu homeschool. Karena dengan masuk menjadi bagian komunitas semi-homeschool VCA bukan berarti keluarga dan anak hanya menjalankan homeschool selama 3 hari. Hari-hari dan kegiatan yang dilakukan di VCA, baik online maupun offline seharusnya menjadi bagian kecil dari rancang bangun yang sudah disiapkan orang tua homeschool untuk setiap anaknya dan tentu saja hal ini berarti 3 hari lainnya bukan berarti hari libur untuk orangtua dan anak. Seharusnya tiga hari di rumah menjadi bagian penting bagi setiap keluarga anggota komunitas VCA, karena di hari-hari inilah orangtua dapat mendidik, mengajar, dan membentuk kedisiplinan anak-anak untuk belajar mandiri. Orangtua juga dapat melengkapi anak-anak dengan kegiatan-kegiatan lain, sesuai bakat, talenta, dan potensi mereka, dengan pendampingan penuh dari orangtua.
Setelah mengikuti kegiatan 3 hari semi-homeschool VCA, apakah orangtua boleh memanggil tutor untuk membantu anak-anak belajar dan menyelesaikan pekerjaan rumah?
Jawaban : VCA Semi-Homeschool melarang orangtua meminta orang lain untuk menggantikan peran mereka dalam membimbing dan melatih anak-anak, untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan dirumah. Tutor hanya menolong anak-anak untuk mempertajam pelajaran yang menjadi kekuatan mereka, setelah mereka mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Orangtua juga harus mempertajam kemampuan anak-anak yang berbakat di bidang olahraga, kesenian, bahasa Indonesia, bahasa asing lain, dan kemampuan lainnya seperti masak, berkebun, dan merawat binatang.
Mengapa semi-homeschool VCA memakai kurikulum dari Amerika dan menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris?
Jawaban : Semi-Homeschool VCA adalah komunitas homeschool dan kurikulum homeschool yang paling bersahabat untuk orangtua dan anak-anak homeschool karena Amerika adalah negara yang memulai sejarahnya di tahun 1620, dimana kira-kira 120 orang berani meninggalkan negara asalnya di Eropa dan mencari tempat baru, dimana keluarga mereka bisa memiliki kebebasan untuk mencari dan menyembah Tuhan, dan untuk mendidik anak-anak mereka untuk menjadi generasi yang hidup takut akan Tuhan. Selain mengajarkan bahasa Indonesia, anak-anak dari komunitas semi-homeschool VCA harus membaca literatur yang ditulis oleh penulis dari abad ke 15-16, yaitu Renaissance, di Eropa dalam bahasa Inggris atau bahasa Eropa yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
Mengapa semi-homeschool VCA memakai kurikulum klasikal dan membaca literatur dari penulis-penulis Eropa, dan bagaimana pengaruh kebangkitan dan pembaharuan ini mempengaruhi sejarah manusia di seluruh dunia?
Jawaban : Semi-homeschool VCA mengajarkan literatur klasik, yang menceritakan tentang sejarah kehidupan manusia dengan pusatnya di jaman Renaissance di Eropa, lalu jaman sebelum Renaissance dan sesudahnya. Jaman Renaissance muncul akibat dari adanya wabah penyakit, krisis ekonomi, krisis politik, dan krisis pemikiran Dark Ages (Abad Kegelapan). Secara harfiah, Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang memiliki arti “kelahiran kembali”. Rennaissance adalah sebuah periode yang menandakan kelahiran kembali peradaban dan kebudayaan Eropa. Zaman Renaissance ditandai dengan munculnya penghargaan terhadap etika, estetika dan rasionalitas. Krisis pada zaman Dark Ages di Eropa disebabkan oleh pembatasan berpikir, berpolitik, bersosialisasi sesuai dengan doktrin gereja yang berlaku pada masa tersebut.
Apakah benar kurikulum klasikal yang diterapkan di VCA lebih menekankan bidang ilmu sosial dibandingkan dengan matematika dan science?
Jawaban : Kurikulum Classical Christian School lebih mempersiapkan murid untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, bernalar tajam, dan memiliki fokus untuk menetapkan panggilan Tuhan dan tujuan yang ditetapkan Tuhan dalam hidup mereka.
Dengan begitu banyak dan mudahnya informasi dan bidang studi yang akan mereka pilih kemudian, membangun dasar pengertian akan tujuan hidup mereka sangatlah penting. Setiap anak akan menentukan sendiri jurusan apa yang akan mereka pilih dan bagaimana mempersiapkan diri mereka dengan baik. Melalui persiapan yang dilakukan dengan bimbingan orangtua, beberapa murid kami lulus kelas 12 di VCA dan telah diterima di Fakultas Arsitektur, Fakultas Kedokteran dan juga ada yang mengambil IGCSE untuk bersekolah di luar negeri mengambil jurusan Micro-Biology dan “science stream” lainnya.
TENTANG PROGRAM ON-LINE DAN OFF-LINE
Apa artinya dan perbedaan dari VCA Online dan Offline?
Jawaban : VCA Offline diperuntukkan anak-anak dari anggota keluarga anggota komunitas VCA yang mengantar anak-anaknya ke sekolah 3 hari dalam seminggu, dan mengikuti pelajaran tatap muka, dan mengikuti semua mata pelajaran yang ditetapkan dan diwajibkan oleh VCA.
VCA Online diperuntukan bagi :
-
anak-anak dari anggota komunitas VCA yang:
-
mengikuti semua mata pelajaran yang ditetapkan oleh VCA sebagai kewajiban untuk mendapatkan Report Card yang lengkap dan Certificate of Completion, atau
-
murid yang orangtuanya merancang sendiri program pembelajaran sesuai persiapan khusus, dan mengambil hanya beberapa pelajaran tertentu di VCA online.
VCA online juga diperuntukkan bagi murid yang orang tuanya bukan menjadi bagian dari anggota keluarga.
-
anak dari orangtua yang melakukan homeschool terhadap anak-anak mereka dan yang orangtuanya merancang sendiri program pembelajaran anak, sesuai persiapan khusus, dan mengambil hanya beberapa pelajaran tertentu di VCA;
-
murid dari sekolah lain yang merancang sendiri program pembelajaran sesuai persiapan khusus dan mengambil hanya beberapa pelajaran tertentu di VCA online.
Apa perbedaan dari VCA online untuk anak-anak dari anggota komunitas VCA, dan anak-anak dari orangtua yang melakukan homeschool mandiri terhadap anak-anaknya dengan program khusus, dan murid-murid sekolah lain yang mempunyai program tersendiri di sekolahnya?
Jawaban : Murid-murid dari orangtua anggota komunitas VCA yang memilih VCA Online (a) dapat mengganti program ke offline setiap quarter, atau setiap semester, atau setiap tahun; sesuai dengan pemberitahuan minimal 1 bulan sebelumnya; (b) dapat mengikuti pelajaran dengan cara hybrid real time atau datang ke kelas offline pada pelajaran tertentu, pada hari tertentu, yang sesuai dengan pilihan program yang sudah ditetapkan oleh orangtua dengan syarat memberitahukan kepada Form Teachers dan Administrator 2 (dua) hari sebelumnya; (c) akan mendapatkan rekaman dari setiap kelas yang diambil.
Kategori ke (2) dan (3) sebagaimana diuraikan di Pertanyaan Nomor 17, murid hanya dapat mengikuti pelajaran secara hybrid real time atau mendapatkan rekaman dari pelajaran yang dipilih; dan tidak dapat mengikuti pelajaran di dalam kelas offline. Semua murid online akan mempunyai waktu bertemu dengan guru dan administrator untuk Quiz dan Test atau berkonsultasi dengan guru mata pelajaran, hanya pada hari dan jam yang ditentukan, oleh administrator.
Yang dimaksud dengan “self-paced” Offline?
Jawaban : Dengan proses belajar sesuai dengan kemampuan masing2, VCA Off-line membagi kelas melalui pengelompokkan sebagai berikut:
- Grade 1 dan Grade 2-3 Non-Reguler;
- Grade 2-3 Reguler;
- Grade 4 dan Grade 5-6 Non-Reguler;
- Grade 5 & 6 Reguler;
- Grade 7 dan Grade8-9 Non-Reguler;
- Grade 8-9 Reguler;
- Grade 10 & Grade 11-12 Non-Reguler;
- Grade 11-12 Reguler.
Pengelompokkan dapat dibagi lagi menjadi Non-Reguler A dan B atau Reguler A dan B, sesuai dengan kapasitas yang tersedia, sehingga kami tetap dapat mempertahankan ratio guru dan murid dan memenuhi setiap kebutuhan murid secara maksimal, dengan perhatian yang cukup dari guru pengajar, pengawas dan Form Teacher masing-masing.
Tujuan pembagian dalam kelompok diatas adalah untuk membangun dasar yang kuat bagi setiap murid sehingga dapat mencapai tujuan akhir pendidikan yaitu :
- Kemampuan fokus untuk menyerap apa yang didengar, dilihat dan diamati;
- Kemampuan mengungkapkan keingintahuan yang besar;
- Ketajaman berpikir kritis dan menganalisa masalah dari berbagai sudut pandang;
- Kemampuan membuat catatan dan ringkasan, dan merangkaikan dalam tulisan yang dapat dipresentasikan dengan lugas dalam penerapan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi.
Kemampuan memimpin akan dibangun melalui tantangan untuk menjadi “team player”, pemimpin yang mempunyai hati melayani dan menjadi pendengar yang memberi solusi yang bijaksana.