Pendidikan oleh Keluarga
Keluarga adalah lembaga terkecil dimana sebuah kehidupan dimulai.
Pada saat kehidupan dimulai, saat yang sama dimulailah pendidikan. Pendidikan
adalah sebuah proses pemindahaan dan pembentukkan kehidupan yang sudah ada
dalam kehidupan Ayah dan Ibu, termasuk nilai-nilai, kepercayaan, dan kebiasaan yang
sudah terbentuk sejak lama, mengenai apa yang penting dan tidak penting, baik
atau buruk, dan berharga atau tidak berharga. Secara sadar atau tidak, nilai,
kepercayaan, dan kebiasaan ini diturunkan melalui contoh teladan dan pelatihan,
sehingga masing-masing kehidupan dapat terbentuk secara unik dan saling memberi
makna.
Ketika pendidikan dalam keluarga tidak dilaksanakan dengan baik, maka anak tidak bisa menemukan jati diri atau identitas dalam dirinya. Anak tidak mengerti mengapa dia dilahirkan, bagaimana berinteraksi dengan lingkungan dan bahkan dengan keluarganya, dan anak memiliki ketakutan untuk melihat jauh ke masa depannya. Kalau hal ini terus menerus berlangsung, maka yang kita lihat adalah anak-anak yang terombang-ambing, tidak percaya diri, dan terus mencari sesuatu di luar dirinya untuk menopang identitas diri yang palsu dengan cara meniru dan menjiplak dirinya dari apa yang dianggap baik dan benar. Ketika seorang anak sudah meniru orang lain, maka timbullah konflik bukan hanya dengan keluarganya dan lingkungannya, tetapi dengan dirinya sendiri.